Nama :
Ramadhan
Febriansyah Ihsan
Nim :
11140182000042
Manajemen Pendidikan (2B)
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta
TEORI BELAJAR
BEHAVIORISME
Behavior dalam
psikologi atau juga disebut behaviorisme adalah aliran teori pembelajaran yang
didasarkan pada tingkah laku yang diperoleh dari pengkondisian lingkungan
misalnya seorang pelajar belum dikatakan berhasil dalam belajar ilmu
pengetahuan sosial jika dia belum bisa melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan
sosial di masyarakat.
Behaviorisme
atau Aliran Perilaku (juga disebut Perspektif Belajar) adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang
dilakukan organisme termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan dapat dan harus
dianggap sebagai perilaku.Aliran ini berpendapat bahwa perilaku demikian dapat
digambarkan secara ilmiah tanpa melihat peristiwa fisiologis internal atau pikiran.
TOKOH-TOKOH
TEORI BEHAVIORISME
- Ivan Petrovich pavlovClassic conditioning (pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing, dimana perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan.
- John WatsonWatson menyatakan bahwa hanya tingkah laku yang teramati saja yang dapat dipelajari dengan valid dan reliable.Dengan demikian stimulus dan respon harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati (observable).Watson berpendapat bahwa introspeksi merupakan pendekatan yang tidak ada gunanya.Alasannya adalah jika psikologi dianggap sebagai suatu ilmu, maka datanya harus dapat diamati dan diukur.
- Edward Lee ThorndikeMenurut Thorndike, belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon (R ). Jadi perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, yaitu yang dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu yang tidak dapat diamati.
APLIKASI TEORI
BEHAVIORISTIK DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran yaitu karena memandang
pengetahuan adalah objektif, pasti, tetap, dan disusun dengan rapi sehingga
belajar adalah perolehan pengetahuan. sedangkan mengajar adalah memindahkan
pengetahuan kepada orang yang belajar. menurut teori ini, dalam belajar yang
penting adalah input yang berupa stimulus dan output berupa respon. aliran ini
menekankan terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar
KEKURANGAN DAN
KELEBIHAN TEORI BEHAVIORISME
Kekurangan :
- Pembelajaran hanya terpusat pada guru
- Peserta ddik hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan gurup
- Peserta didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi
Kelebihan :
- Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan
- Materi yang diberikan sangat detail
- Membangun konsentrasi pikiran dalam teori ini adanya penguatan dan hukuman dirasa perlu
TEORI BELAJAR
KOGNITIF
Teori belajar
kognitif adalah bagian terpenting dari sains kognitif yang telah memberi
kontribusi yang berarti dalam perkembangan psikologi pendidikan. Sains kognitif merupakan himpunan disiplin yang terdiri atas
: psikologi kognitif, ilmu-ilmu computer, linguistic,intelegensi buatan,
matematika, epistimologi, dan neuropsycology (psikologi syaraf).
Pendekatan psikologi kognitif lebih menekankan
arti penting proses internal, mental manusia. Dalam
pandangan para ahli kognitif, tingkah laku manusia yang tampak tak dapat diukur
dan diterangkan tanpa melibatkan proses mental seperti motivasi, kesenjangan,
keyakinan, dan sebagainya.
TOKOH-TOKOH
TEORI BELAJAR KOGNITIF
- Cognitive field (kurt lewin)
Teori belajar cognitive field menitikberatkan perhatian pada kepribadian dan psikologi sosial, karena pada hakikatnya masing-masing individu berada didalam suatu medan kekuatan, yang bersifat psikologis, yang disebut life space. Perubahan struktur kognitif itu adalah hasil pertemuan dari dua kekuatan, yaitu yang berasal dari struktur medan kognitif itu sendiri dan yang lainnya berasal dari kebutuhan dan motivasi internal individu. Dengan demikian, peranan motivasi jauh lebih penting daripada reward atau hadiah. - Cognitive development (Piaget)
Dalam teori ini, Piaget memandang bahwa proses berfikir merupakan aktiitas gradual dari fungsi intelektual, yaitu dari berfikir konkret menuju abstrak. Berarti perkembangan kapasitas mental memberikan kemampuan baru yang sebelumnya tidak ada. - Teori Benyamin S.BloomBenyamin S.Bloom telah mengembangkan “taksonomi” untuk domain kognitif. Taksonomi adalah metode untuk membuat urutan pemikiran dari tahap dasar ke arah yang lebih tinggi dari kegiatan mental, dengan enam tahap : Pengetahuan (knowledge) - Pemahaman (comprehension) - Aplikasi (application) - Analisis (analysis) - Sintesis - Evaluasi.
Perhatian
psikologi humanistic yang terutama tertuju pada masalah bagaimana tiap-tiap
individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka
hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Menurut para pendidik
aliran humanistis penyusunan dan penyajian materi pelajaran harus sesuai dengan
perasaan dan perhatian siswa.
TOKOH-TOKOH
TEORI BELAJAR HUMANIS
- Combs
Combs dan kawan-kawan menyatakan bahwa apabila kita ingin memahami perilaku orang kita harus mencoba memahami dunia persepsi orang itu. Combs dan kawan-kawan selanjutnya mengatakan bahwa perilaku buruk itu sesungguhnya tak lain hanyalah dari ketidakmauan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan kepuasan baginya. - Maslow
Teori didasarkan atas asumsi bahwa di dalam diri kita ada dua hal : 1) Suatu usaha yang positif untuk berkembang ; 2) Kekuatan untu melawan atau menolak perkembangan itu (Maslov, 1968) - Rogers
Dalam bukunya “Freedom to Learn”, ia menunjukkan sebuah prinsip-prinsip belajar humanistic yang penting.
TEORI BELAJAR
KONSTRUKTIVISME
Belajar menurut konstruktivisme adalah suatu
proses mengasimilasikan dan mengkaitkan pengalaman atau pelajaran yang
dipelajari dengan pngertian yang sudah dimilikinya, sehingga pengetahuannya
dapat dikembangkan.Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai
pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna
dari apa yang dipelajari. Beda dengan aliran behavioristik yang memahami
hakikat belajar sebagai kegiatan yang bersifat mekanistik antara stimulus
respon, kontruktivisme lebih memahami belajar sebagai kegiatan manusia
membangun atau menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya
sesuai dengan pengalamanya.
TUJUAN TEORI KONTRUKTIVISME
Ø Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan
pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya.
Ø Membantu siswa untuk mengembangkan perngertian
dan pemahaman konsep secara lengkap.
Ø Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi
pemikir yang mandiri. Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar
itu.
TOKOH-TOKOH
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME
- Driver dan Bell
- J.J Piaget
- Tasker
UNSUR PENTING DALAM LINGKUNGAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME
Lima unsur penting dalam lingkungan pembelajaran
yang konstruktivis sebagai berikut:
a) Memerhatikan dan memanfaatkan pengetahuan awal
siswa
b) Pengalaman belajar yang autentik dan bermakna
c) Adanya lingkungan sosial yang kondusif
d) Adanya dorongan agar siswa bisa mandiri
e) Adanya usaha untuk mengenalkan siswa tentang
dunia ilmiah
Kelebihan :
a) Pembelajaran konstruktivistik
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan secara eksplisit
dengan menggunakan bahasa siswa sendiri.
b) Pembelajaran konstruktivistik
memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa
sehingga siswa terdorong untuk membedakan dan memadukan gagasan tentang
fenomena yang menantang siswa.
c) Pembelajaran konstruktivistik
memberi siswa kesempatan untuk berpikir tentang pengalamannya.
d) Pembelajaran konstruktivistik
memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru agar siswa terdorong
untuk memperoleh kepercayaan diri dengan menggunakan berbagai konteks.
e) Pembelajaran konstruktivistik
mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan merka setelah menyadari
kemajuan mereka serta memberi kesempatan siswa untuk mengidentifikasi perubahan
gagasan mereka.
f) Pembelajaran konstruktivisme memberikan lingkungan belajar yang
kondusif yang mendukung siswa mengungkapkan gagasan, saling menyimak, dan
menghindari kesan selalu ada satu jawaban yang benar.
Kelemahan :
a) Siswa mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri, tidak jarang bahwa hasil konstruksi siswa tidak cocok
dengan hasil konstruksi para ahli sehingga menyebabkan miskonsepsi.
b) Konstruktivistik menanamkan agar
siswa membangun pengetahuannya sendiri, hal ini pasti membutuhkan waktu yang
lama dan setiap siswa memerlukan penanganan yang berbeda-beda.
c) Situasi dan kondisi tiap sekolah
tidak sama, karena tidak semua sekolah memiliki sarana prasarana yang dapat
membantu keaktifan dan kreativitas siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar