This Is

This Is

Senin, 11 Mei 2015

Resume Teori Belajar



Nama : Ramadhan Febriansyah Ihsan

Nim : 11140182000042

Manajemen Pendidikan (2B)

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri  (UIN) Jakarta




TEORI BELAJAR BEHAVIORISME

   Behavior dalam psikologi atau juga disebut behaviorisme adalah aliran teori pembelajaran yang didasarkan pada tingkah laku yang diperoleh dari pengkondisian lingkungan misalnya seorang pelajar belum dikatakan berhasil dalam belajar ilmu pengetahuan sosial jika dia belum bisa melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan sosial di masyarakat.
   Behaviorisme atau Aliran Perilaku (juga disebut Perspektif Belajar) adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan dapat dan harus dianggap sebagai perilaku.Aliran ini berpendapat bahwa perilaku demikian dapat digambarkan secara ilmiah tanpa melihat peristiwa fisiologis internal atau pikiran.


TOKOH-TOKOH TEORI BEHAVIORISME

  • Ivan Petrovich pavlovClassic conditioning (pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing, dimana perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan.
  • John WatsonWatson menyatakan bahwa hanya tingkah laku yang teramati saja yang dapat dipelajari dengan valid dan reliable.Dengan demikian stimulus dan respon harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati (observable).Watson berpendapat bahwa introspeksi merupakan pendekatan yang tidak ada gunanya.Alasannya adalah jika psikologi dianggap sebagai suatu ilmu, maka datanya harus dapat diamati dan diukur. 
  • Edward Lee ThorndikeMenurut Thorndike, belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon (R ). Jadi perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, yaitu yang dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu yang tidak dapat diamati.



APLIKASI TEORI BEHAVIORISTIK DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran yaitu karena memandang pengetahuan adalah objektif, pasti, tetap, dan disusun dengan rapi sehingga belajar adalah perolehan pengetahuan. sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan kepada orang yang belajar. menurut teori ini, dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output berupa respon. aliran ini menekankan terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar


KEKURANGAN DAN KELEBIHAN TEORI BEHAVIORISME

Kekurangan :

  • Pembelajaran hanya terpusat pada guru
  • Peserta ddik hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan gurup
  • Peserta didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi

Kelebihan :

  • Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan
  • Materi yang diberikan sangat detail
  • Membangun konsentrasi pikiran dalam teori ini adanya penguatan dan hukuman dirasa perlu



TEORI BELAJAR KOGNITIF

Teori belajar kognitif adalah bagian terpenting dari sains kognitif yang telah memberi kontribusi yang berarti dalam perkembangan psikologi pendidikan. Sains kognitif merupakan himpunan disiplin yang terdiri atas : psikologi kognitif, ilmu-ilmu computer, linguistic,intelegensi buatan, matematika, epistimologi, dan neuropsycology (psikologi syaraf). Pendekatan psikologi kognitif lebih menekankan arti penting proses internal, mental manusia. Dalam pandangan para ahli kognitif, tingkah laku manusia yang tampak tak dapat diukur dan diterangkan tanpa melibatkan proses mental seperti motivasi, kesenjangan, keyakinan, dan sebagainya.


TOKOH-TOKOH TEORI BELAJAR KOGNITIF
  1. Cognitive field (kurt lewin)
    Teori belajar cognitive field menitikberatkan perhatian pada kepribadian dan psikologi sosial, karena pada hakikatnya masing-masing individu berada didalam suatu medan kekuatan, yang bersifat psikologis, yang disebut life space.
    Perubahan struktur kognitif itu adalah hasil pertemuan dari dua kekuatan, yaitu yang berasal dari struktur medan kognitif itu sendiri dan yang lainnya berasal dari kebutuhan dan motivasi internal individu. Dengan demikian, peranan motivasi jauh lebih penting daripada reward atau hadiah.
  2. Cognitive development (Piaget)
    Dalam teori ini, Piaget memandang bahwa proses berfikir merupakan aktiitas gradual dari fungsi intelektual, yaitu dari berfikir konkret menuju abstrak. Berarti perkembangan kapasitas mental memberikan kemampuan baru yang sebelumnya tidak ada. 
  3. Teori Benyamin S.BloomBenyamin S.Bloom telah mengembangkan “taksonomi” untuk domain kognitif. Taksonomi adalah metode untuk membuat urutan pemikiran dari tahap dasar ke arah yang lebih tinggi dari kegiatan mental, dengan enam tahap : Pengetahuan  (knowledge) - Pemahaman (comprehension) - Aplikasi (application) - Analisis (analysis) - Sintesis - Evaluasi.


TEORI BELAJAR HUMANISME
Perhatian psikologi humanistic yang terutama tertuju pada masalah bagaimana tiap-tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Menurut para pendidik aliran humanistis penyusunan dan penyajian materi pelajaran harus sesuai dengan perasaan dan perhatian siswa.


TOKOH-TOKOH TEORI BELAJAR HUMANIS

  • Combs
    Combs dan kawan-kawan menyatakan bahwa apabila kita ingin memahami perilaku orang kita harus mencoba memahami dunia persepsi orang itu. Combs dan kawan-kawan selanjutnya mengatakan bahwa perilaku buruk itu sesungguhnya tak lain hanyalah dari ketidakmauan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan kepuasan baginya.
  • Maslow
    Teori didasarkan atas asumsi bahwa di dalam diri kita ada dua hal : 1)   Suatu usaha yang positif untuk berkembang ; 2)   Kekuatan untu melawan atau menolak perkembangan itu (Maslov, 1968) 
  • Rogers
    Dalam bukunya “Freedom to Learn”, ia menunjukkan sebuah prinsip-prinsip belajar humanistic yang penting.


TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

Belajar menurut konstruktivisme adalah suatu proses mengasimilasikan dan mengkaitkan pengalaman atau pelajaran yang dipelajari dengan pngertian yang sudah dimilikinya, sehingga pengetahuannya dapat dikembangkan.Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Beda dengan aliran behavioristik yang memahami hakikat belajar sebagai kegiatan yang bersifat mekanistik antara stimulus respon, kontruktivisme lebih memahami belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai dengan pengalamanya.

TUJUAN TEORI KONTRUKTIVISME
Ø Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya.

Ø Membantu siswa untuk mengembangkan perngertian dan pemahaman konsep secara lengkap.

Ø Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri. Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu.
 


TOKOH-TOKOH TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

  1. Driver dan Bell 
  2. J.J Piaget 
  3. Tasker



UNSUR PENTING DALAM LINGKUNGAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME

Lima unsur penting dalam lingkungan pembelajaran yang konstruktivis sebagai berikut:
a)    Memerhatikan dan memanfaatkan pengetahuan awal siswa
b)   Pengalaman belajar yang autentik dan bermakna
c)    Adanya lingkungan sosial yang kondusif
d)   Adanya dorongan agar siswa bisa mandiri
e)    Adanya usaha untuk mengenalkan siswa tentang dunia ilmiah


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI KONSTRUKTIVISME
 

Kelebihan :
a) Pembelajaran konstruktivistik memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan secara eksplisit dengan menggunakan bahasa siswa sendiri.
b) Pembelajaran konstruktivistik memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa sehingga siswa terdorong untuk membedakan dan memadukan gagasan tentang fenomena yang menantang siswa.
c) Pembelajaran konstruktivistik memberi siswa kesempatan untuk berpikir tentang pengalamannya.
d) Pembelajaran konstruktivistik memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru agar siswa terdorong untuk memperoleh kepercayaan diri dengan menggunakan berbagai konteks.
e)   Pembelajaran konstruktivistik mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan merka setelah menyadari kemajuan mereka serta memberi kesempatan siswa untuk mengidentifikasi perubahan gagasan mereka.
f) Pembelajaran konstruktivisme memberikan lingkungan belajar yang kondusif yang mendukung siswa mengungkapkan gagasan, saling menyimak, dan menghindari kesan selalu ada satu jawaban yang benar.
Kelemahan :
a)  Siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, tidak jarang bahwa hasil konstruksi siswa tidak cocok dengan hasil konstruksi para ahli sehingga menyebabkan miskonsepsi.
b)   Konstruktivistik menanamkan agar siswa membangun pengetahuannya sendiri, hal ini pasti membutuhkan waktu yang lama dan setiap siswa memerlukan penanganan yang berbeda-beda.
c)  Situasi dan kondisi tiap sekolah tidak sama, karena tidak semua sekolah memiliki sarana prasarana yang dapat membantu keaktifan dan kreativitas siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar