This Is

This Is

Senin, 18 Mei 2015

Resume KONSEP DIRI



 Nama:Ramadhan Febriansyah Ihsan 
Nim :11140182000042
Manajemen Pendidikan (2B)
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri(UIN) Jakarta


1.1  Definisi Konsep Diri 
    Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan aktualisasi orang tersebut.
   Konsep diri merupakan penentu sikap individu dalam bertingkah laku, artinya apabila individu cenderung berpikir akan berhasil, maka hal ini merupakan kekuatan atau dorongan yang akan membuat individu menuju kesuksesan. Sebaliknya jika individu berpikir akan gagal, maka hal ini sama saja mempersiapkan kegagalan bagi dirinya.


   Dalam hal pengertian konsep diri yang masih sangat banyak dan akan dikemukakan beberapa pendapat dari pakar atau ahli dalam ilmu psikologi, antara lain sebagai berikut : 
1. Menurut pendapat Calhoun dan Acoccela (1990) pengertian konsep diri adalah cara pandang individu terhadap dirinya akan membentuk suatu konsep tentang diri sendiri. 
2. Menurut pendapat Stuart dan Sundeen, pengertian konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain. 
   Jadi bisa dikatakan bahwa konsep diri merupakan bagian diri yang mempengaruhi setiap aspek pengalaman, baik itu pikiran, perasaan, persepsi dan tingkah laku individu. Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa konsep diri merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pengintegrasian kepribadian, memotivasi tingkah laku sehingga pada akhirnya akan tercapai kesehatan mental.


1.2 Perkembangan Konsep Diri
Konsep diri bukan merupakan faktor bawaan atau herediter. Konsep diri merupakan faktor bentukan dari pengalaman individu selama proses perkembangan dirinya menjadi dewasa. Perkembangan konsep diri adalah proses sepanjang hidup. Setiap tahap perkembangan mempunyai aktivitas spesifik yang membantu seseorang dalam mengembangkan konsep diri yang positif. 
1.  Fase bayi dan kanak-kanak
Secara kronologis, masa bayi berlangsung sejak seorang individu mausia dilahirkan dari Rahim ibunya sampai berusia sekitar setahun. Sedangkan masa kanak-kanak adalah masa perkembangan berikutnya, yakni dari usia setahun hingga usia sekitar lima tahun.
 

2.     Fase anak-anak
Masa anak-anak berlangsung antara usia 6-12 tahun dengan ciri-ciri seperti: memiliki dorongan untuk keluar dari rumah dan memasuki kelompok sebaya, dan keadaan fisik yang mendorong anak memasuki dunia permainan.
3.     Fase remaja
Proses perkembangan pada masa remaja lazimnya berlangsung selama kurang lebih 11 tahun, mulai usia 12-21 pada wanita dan 13-22 tahun pada pria. Masa perkambangan remaja yang panjang ini dikenal sebagai masa yang penuh kesukaran dan persoalan, bukan saja bagi si remaja sendiri melainkan juga bagi orang tua, guru, dan masyarakat sekitar.
Mengapa demikian? Karena individu remaja sedang berada di persimpangan jalan antara dunia anak-anak dan dunia dewasa.
4.     Fase dewasa
Masa dewasa berlangsung sekitar usia 21-40 tahun. Sebelum memasuki masa ini seorang remaja terlebih dahulu berada pada tahap ambang dewasa atau masa remaja akhir yang lazimnya berlangsung 21 atau 22 tahun.
5.     Fase setengah baya
Masa setengah baya berlangsung antara usia 40-60 tahun.Konon dikalangan tertentu, pria dan wanita yang sudah menginjak usia 40 tahun ke atas sering dijuluki sebagai orang yang sedang mengalami masa pubertas kedua. Julukan ini timbul karena mereka senang lagi bersolek, suka bersikap dan bahkan jatuh cinta lagi.
Dikalangan kaum wanita biasanya tampak gejala depresi, cepat tersinngung, cemas, dan kawatir kehilangan kasih saying anak-anak yang sudah beranjak dewasa. Selain itu, wanita setengah baya ini juga sering merasa cemas akan kehilangan suami karena menopause yang pada umumnya diiringi dengan timbulnya tanda-tanda ketuan di bagian tertentu pda tubuhnya.
6.     Fase usia tua
Masa tua adalah fase terakhir kehidupan manusia.Masa ini berlangsung antara usia 60 tahun sampai berhembusnya napas terakhir.mereka yang sudah menginjak umur 60 tahun ke atas dalam istilah psikologi disebut “senescence” (masa tua) biasanya ditandai oleh perubahan-perubahan kemampuan motoric yang semakin merosot.
 
1.3 Pengaruh Konsep Diri terhadap Prestasi Belajar
     Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan yang diperoleh siswa selama proses belajarnya. Keberhasilan itu ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan.

 a)      Fisiologis (Jasmani)
    Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagainya. Hal tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam menerima materi pelajaran.

Keletihan fisik pada siswa berpengaruh juga dalam prestasi belajarnya. Menurut Cross dalam bukunya The Psychology of Learning, keletihan siswa dapat dikategorikan menjadi tiga macam faktor, yaitu:
1. Keletihan indra siswa
2. Keletihan fisik siswa
3. Keletihan mental siswa
 
       b)      Psikologis
Setiap individu peserta didik, pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa pengaruh psikologis meliputi :
  • Intelegensi/ Kecerdasan
    Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal, selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya.
    Jika siswa mengalami tingkat intelegensi yang rendah, siswa tidak dapat mencerna pelajaran  dengan baik, dia akan mendapatkan kesulitan dalam belajarnya. Adapun makna dari kesulitan belajar itu sendiri, yaitu  anak-anak ataupun remaja yang mengalami kesulitan belajar (learning disability) memiliki intelegensi normal ataupun diatas rata-rata namun mengalami kesulitan setidaknya satu mata pelajaran.
    Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenal beberapa kegiatan.Kegiatan yang dimiliki seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa sayang. Untuk menambah minat seorang siswa di dalam menerima pelajaran di sekolah siswa diharapkan dapat mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri. 
  • Bakat
    Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Dalam proses belajar terutama belajar keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya. 
  • Motivasi
    Mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar sorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.